Minggu, 03 April 2011

Fokus

Pernahkah Anda merasakan kondisi dimana Anda sangat sulit untuk fokus pada suatu hal yang ingin Anda kerjakan sehingga mengahambat pekerjaan Anda itu? Misalnya saja Anda sangat sulit untuk fokus menyelesaikan tugas kuliah Anda, tugas kantor Anda, tugas sekolah Anda, atau tugas-tugas lainnya?

Jika Anda pernah merasakan situasi itu, maka saya ingin mengatakan bahwa saya juga sering mengalaminya. Bahkan bisa dibilang hal itu adalah problema terbesar dalam hidup saya dan paling sering menjadi penghambat bagi saya untuk menyelesaikan hampir semua pekerjaan saya.

Saya selalu bertanya-tanya, kenapa sih saya begitu sulit untuk berada dalam kondisi fokus? apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan kefokusan itu?

FOKUS, adalah saat-saat yang paling saya rindukan dalam hidup saya. Saya benar-benar menantikan saat-saat di mana saya berada dalam situasi itu. Tapi entah kenapa saya begitu sulit menemukannya.

Dan akhirnya saya menemukannya malam ini (2 April 2011). Menemukan jawaban atas pertanyaan kenapa saya begitu sulit berada dalam kondisi focus? Dan mungkin ini juga bisa menjadi jawaban siapa saja yang mengalami problema hidup sama seperti saya…

Dari hasil kesimpulan saya sendiri tentu saja setelah saya memikirkannya (berkali-kali dan berlama-lama), jawabanya ternyata sangat sederhana yaitu karena saya justru terlalu sering memikirkan tentang fokus itu sendiri saat mengerjakan sesuatu sehingga saya tidak fokus lagi pada apa yang sebenarnya harus saya kerjakan. Saya terlalu asik dan sibuk memikirkan untuk fokus sehingga saya lupa untuk memikirkan apa yang awalnya ingin saya selesaikan.

Saya bisa menceritakannya seperti ini…

kadang2 saya menemukan saat2 terfokus dalam hidup saya tapi itu tidak pernah berlangsung lama karena di saat saya sementara berada dalam kondisi itu saya tiba2 tersadar bahwa sy tengah berada dlm keadaan fokus dan saat itulah saya justru keluar dari situasi fokus itu. Saya terlalu cepat sadar bahwa saya sedang dalam keadaan fokus sehingga saya kehilangan kefokusan saya pada hal-hal yang sebenarnya sedang ingin saya kerjakan.

Dan berkesimpulan bahwa,

“Ketika kita menyadari bahwa kita dalam keadaan fokus maka sebenarnya kita telah keluar dari keadaan itu sendiri…”

Jadi apa yang harus saya/kita lakukan???

Satu-satunya Cara adalah berhentilah untuk berpikir tentang fokus, sebaiknya langsung pikirkan saja tugas kita yang sebenarnya tidak usah terlalu sibuk memikirkan tentang fokus dan bagaimana cara untuk fokus…

Jadi janganlah mencoba untuk berpikir tentang Fokus ketika Anda sedang berada dalam situasi fokus, karena itu justru akan mengeluarkan anda dari situasi itu dan akan membuat anda sulit untuk kembali ke situasi itu lagi…!!!

Karena itulah,

Saya berharap suatu saat nanti saya akan benar2 berada dlm keadaan focus dengan tanpa harus menyadarinya karena pada saat itulah saya biasanya tidak dapat kembali ke situasi fokus itu lagi…

Dan,

Semoga ini juga dapat menginspirasi orang lain agar bisa menemukan kondisi yang menurut saya paling sulit untuk ditemukan, FOKUS…!!!

Selamat berFOKUS…!!!


Inikah Manusia?



Inikah manusia…? Makhluk paling sempurna…?

Dengan tidak tahu malunya, Sok paling memilki
Menindas, menganiyaya, dan merusak
Sesuatu yang sama sekali bukan miliknya
Secara sadar namun kadang-kadang tak sadar

Malah dengan sok pintarnya
Melakukan pembelaan dari pemikiran yang dangkal
Berkata dengan seenaknya bahwa
Ini tentang dirinya sendiri dan tidak mengusik yang lain

Sadarkah ia bahwa setiap makhluk disekitarnya
Memaknai setiap tindak tanduknya
membiarkan yang lain stres, frustrasi, depresi bahkan gila

adilkah manusia yang melibatkan yang lain dalam konflik batinnya sendiri?
adilkan manusia yang memaksa yang lain untuk memahami keadaan batinnya?
sesuatu yang sama sekali tidak terlihat dan tidak jelas
sadarkah manusia bahwa ia sedang menganiyaya psikis yang lain

tidakkah ini suatu keegoisan?

Dan

Inikah manusia?
Makhluk perusak, makhluk egois

_april2011_

Bukan!



Saya tidak tahu mau menyebut apa kumpulan kata dan kalimat yang akan Anda baca di bawah ini.

Puisi kah…?

Sajak kah…?

Tapi ini tidak akan sebagus dan seindah puisi-puisi dan sajak-sajak yang sudah sering Anda baca. Atau bahkan ini tidak memenuhi syarat untuk disebut puisi ataupun sajak.

saya memang tidak punya cukup jiwa kepuitisan atau kesajakan dalam diri saya untuk merangkai puluhan kata menjadi sebuah barisan puisi atau sajak. Karena saya bukanlah seorang yang puitis dan bukan pula seorang yang sajakis. Saya hanya sedang mencoba-coba menyatukan kata-kata dan membentuknya seperti ini…


Karena tidak ingin membiaskan makna puisi dan sajak yang sebenarnya dan mencoreng nama baik puisi dan sajak yang sudah terlanjur indah, maka saya menamakannya “Bukan Sajak Bukan Puisi”. Jadi jika suatu saat Anda menemukan dan membaca tulisan yang dibentuk seperti ini lagi dalam blog ini maka namanya adalah

“Bukan Sajak Bukan Puisi”


Agustus 2008, agustus 2009, agustus 2010, maret 2011
Kalau ditambah tujuh setengah (+7 ½) kira2 sudah hampir satu dasawarsa
Kemudian jika dikalikan lima (x5) berarti sudah setengah abad
Potensi itu belum ternyatakan
dan masih dengan emosi yang sama
tercipta dari hasil olah persepsi yang singkat
atas sebuah objek dengan segala kesempurnaannya
membuat dunia ini sempat tampak sempurna
meski hanya sepersekian milidetik
seperti waktu yang digunakan untuk mengedipkan mata
Sesuatu yang sangat sulit terukur, terjelaskan, dan terlogiskan
Kini mengendap kedasar relung terdalam
Tempat misterius yang selama ini disebut jiwa
tidak pernah takut menghadapi kenyataan apapun
karena semua sudah ada ketentuannya

_aM_ maret2011_