Kamis, 28 Juni 2012

Labirin Tak Berpintu


Sekali lagi dan ini sudah untuk yang kesekian kalinya aku mengitari labirin ini. Masih tidak tahu harus menembusnya bagaimana dan dari mana. Terlalu banyak pintu. Bukan! Tapi memang tidak ada yang terlihat seperti pintu. Berkali-kali yang ku pikir itu celah ternyata hanya fatamorgana. Aku sudah meraba temboknya yang kokoh dari sisi ke sisi. Berputar-putar mencari celah yang bisa membawaku ke dalam belantaranya. Jejak-jejakku yang semula beraturan melingkar, kini berhamburan tanpa bentuk. Tidak pernah terpikir ternyata akan sesulit ini. Tidak ku sangka labirin ini sudah benar-benar mengurasku. Padahal jika ini bisa disebut penting, cukup banyak benang kusut yang harus kuluruskan agar bisa menjadi titianku untuk sampai ke sini. Lalu kalau boleh aku menyebutnya sebuah perjuangan, apakah itu telah sia-sia? Jangan sebut-sebut maju untuk menelan mentah-mentah setiap likuannya. Ini Stuck. Bahkan bersiap-siap untuk mundur. Sungguh segala rasional ku menyerah pasrah. Meski berkali-kali aku berpikir keras , tapi tetap saja aku tidak mengerti. Juga belum tahu bagaimana harus hidup dengan cara yang lain.

Mungkin berlebihan. Tapi jika ingin ku lukiskan begitulah kisahnya. Karena yang kusebut labirin itu ternyata tak berpintu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar